Skip to main content

Mengatasi Tantangan Transportasi Indonesia dengan Geotab

Ezanne Soh

By Ezanne Soh

Published: 10 Mar 2025

•

2 menit waktu baca

Indonesia Transportation

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, sedang menghadapi tantangan transportasi yang kompleks. Negara kepulauan ini dikenal dengan tingkat kemacetan tinggi yang mengindikasikan permasalahan lebih luas terkait mobilitas, logistik, dan keberlanjutan. Tingginya biaya bahan bakar, inefisiensi logistik, serta meningkatnya angka insiden keselematan lalu lintas menegaskan kebutuhan adopsi solusi yang inovatif dan pintar dalam sektor transportasi.

Dampak Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan lalu lintas berdampak signifikan terhadap produktivitas dan meningkatkan biaya transportasi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa tingkat kemacetan di Jakarta mencapai 53% pada tahun 2023, dengan sektor transportasi menyumbang 50% dari total emisi dalam kota. Selama periode mudik Idul Fitri, pergerakan kendaraan keluar dari Jakarta dapat mencapai 1,23 juta dalam satu minggu, meningkat 51,5% dibandingkan hari biasa. Kemacetan ini mengakibatkan pemborosan bahan bakar, keterlambatan pengiriman barang, dan peningkatan biaya operasional bagi bisnis.

 

Untuk mengatasi tantangan ini, bisnis dapat memanfaatkan solusi Fleet Tracking & Monitoring dari Geotab, yang menawarkan visibilitas penuh terhadap fleet movement, memungkinkan manajer armada untuk menyesuaikan rute secara dinamis, serta mengurangi keterlambatan. 

Tantangan dalam Logistik dan Fleet Efficiency

Dengan lebih dari 17.000 pulau, sektor logistik di Indonesia menghadapi tantangan seperti kesenjangan infrastruktur, efisiensi kendaraan yang rendah, dan keterbatasan jumlah pengemudi. Data menunjukkan bahwa 63% armada truk di Indonesia berusia lebih dari 10 tahun, sementara 70% telah beroperasi lebih dari 20 tahun, yang berdampak pada tingginya biaya perawatan serta menurunnya efisiensi. Selain itu, meningkatnya permintaan terhadap pengemudi menjadi tantangan bagi perusahaan logistik dalam menjaga kapasitas operasional yang maksimal.

 

Efisiensi bahan bakar juga menjadi perhatian utama, terutama dengan meningkatnya harga bahan bakar yang semakin membebani biaya operasional armada. Antara Januari hingga Februari 2025, harga Pertamax dari Pertamina naik dari Rp12.100 menjadi Rp12.900 per liter. Dalam kondisi seperti ini, visibilitas terhadap konsumsi bahan bakar menjadi krusial untuk membantu bisnis mengidentifikasi inefisiensi dan mengelola biaya secara lebih efektif. Fuel Gauge Tap-In Harness dari Geotab menawarkan solusi dengan menyediakan data akurat mengenai tingkat bahan bakar, membantu manajer armada memantau konsumsi, mengidentifikasi pemborosan, dan menerapkan strategi penghematan biaya. Selain itu, MyGeotab Fleet Management Software memungkinkan manajer armada memantau kesehatan kendaraan dan menjadwalkan perawatan secara proaktif, memastikan armada yang lebih tua dapat tetap beroperasi secara optimal dan mengurangi waktu downtime.

Meningkatkan Keamanan Transportasi dengan Teknologi Geotab

Keselamatan di jalan menjadi perhatian serius di Indonesia. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan bahwa 80% insiden keselamatan yang melibatkan transportasi umum dan kendaraan pengangkut barang disebabkan oleh kegagalan rem dan human error. Hal ini menekankan pentingnya solusi berbasis data untuk meningkatkan keamanan sektor transportasi.

 

Perangkat GO9 dari Geotab berperan penting dalam meningkatkan keselamatan armada dengan menyediakan diagnostik kendaraan secara real-time, sehingga membantu bisnis mendeteksi masalah mekanis – seperti kegagalan sistem rem – sebelum menyebabkan insiden. Ketika dikombinasikan dengan Driver Behaviour Analysis, yang menawarkan wawasan berbasis AI mengenai pola mengemudi, manajer armada dapat secara proaktif mengatasi perilaku berisiko seperti pengereman mendadak dan akselerasi berlebihan. Dengan menganalisis faktor-faktor ini secara real-time, bisnis dapat menerapkan program pelatihan pengemudi dan mengurangi risiko insiden di jalan.

Mendukung Visi Transportasi Berkelanjutan di Indonesia

Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 32% pada tahun 2030, menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama. Geotab, melalui Geotab Sustainability Center, berperan aktif dalam mendukung inisiatif ini. Geotab Sustainability Center adalah platform berbasis data dalam MyGeotab yang membantu manajer armada untuk memantau efisiensi bahan bakar, melacak emisi, dan mengidentifikasi peluang penghematan biaya. Perusahaan dapat mengurangi waktu istirahat mesin atau idle time yang berlebihan, mengoptimalkan efisiensi bahan bakar, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi sembari mencapai tujuan keberlanjutan mereka.

Mendorong Perubahan dengan Geotab

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan transportasi yang lebih aman dan efisien, solusi telematika Geotab memberikan alat bagi manajer armada untuk meningkatkan kinerja operasional dan keberlanjutan. Dengan memanfaatkan wawasan berbasis data dan teknologi mobilitas canggih, Geotab berkomitmen untuk membantu Indonesia membangun sektor transportasi yang lebih pintar, efisien, dan ramah lingkungan.

 

Temukan bagaimana Geotab dapat membantu mengoptimalkan operasional armada Anda. Hubungi kami hari ini untuk mengeksplorasi solusi yang disesuaikan dengan bisnis Anda atau untuk request demo.

 

Updated: 10 Mar 2025


Ezanne Soh
Ezanne Soh

Ezanne Soh adalah seorang manajer produk senior di Geotab

View last rendered: 03/14/2025 21:34:39